Senin, 17 Januari 2011

KWT-aisyah dalam kisahnya

KWT ini pada awalnya merupakan keprihatinan sang ketua melihat masyarakat yang banyak meminjam uang dengan sistem bunga, padahal dia tahu ada bantuan dari pemerintah dalam hal pinjaman yang tak berbunga. Berusaha untuk membantu masyarakat terlepas dari riba yang begitu menjerat inilah sang ketua berusaha mengumpulkan beberapa orang untuk membuat suatu kelompok dengan harapan nantinya bisa mendapat bantuan dana pinjaman tak berbunga dari pemerintah. Pada awalnya banyak orang yang menertawakan kelompok ini. Banyak yang tak suka dengan kelompok ini, namun sejalan dengan waktu semakin banyak orang yang percaya pada kelompok ini. Pada awalnya hanya beranggotakan beberapa orang saja kemudian bertambah menjadi 35 orang dan sekarang telah berjumlah 81 orang. Kedepan kelompok ini akan semakin besar..Insyaallah. Agar tidak memberatkan masyarakat, uang masuk kelompok ini sebesar Rp. 2000,- yang digunakan untuk membeli stempel, buku2, dan keperluan kelompok lainnya. Uang simpanan sukarela hanya sebesar Rp. 10.000, dan uang simapanan wajib perbulan sebesar Rp. 1000,-. Pada saat ini uang simpanan kelompok inilah yang dipergulirkan dipinjamkan kepada anggota dengan pinjaman sebesar uang yang ada dan tidak lebih dari Rp.300.000,- biar bisa beberapa anggota yang meminjam. Anggota yang meminjam memiliki kewajiban untuk mencicil pinjaman selama 10 minggu tanpa ada bunga. Misalkan anggota meminjam Rp. 300.000,- maka setiap minggu harus membayar sebesar Rp.30.000,-, pembayaran biasanya dilakukan setiap hari jumat bersamaan dengan acara pengajian kelompok dan acara "julo-julo". Proses pembayaran tiap minggu ini bertujuan agar dana tetap bergulir dan anggota yang lain bisa ikut meminjam. Pada proses pelunasan pinjaman tidak ada bunga, namun bila ada yang dengan sukarela membayar melebihi uang yg dipinjam akan dicatat sebagai SEDEKAH dan akan dimasukkan ke kas yang nantinya juga akan dapat dipinjam oleh anggota. Setelah pengajian biasanya Bapak PPL akan memberikan ilmu tentang pertanian, misalnya tentang cara pemupukan, cara pemberantasan hama,dll. Anggota diberikan kesempatan untuk bertanya dan mengungkapkan masalah mereka mengenai pertanian dan akan dijawab oleh bapak PPL. Pada awalnya, kelompok ini hanya mengharapkan bantuan dana pinjaman tak berbunga dari pemerintah yang diharapkan akan cair tahun 2011 ini, namun dalam perjalanannya kelompok ini yang dapat dibilang "kelompok tani yang aktif" mendapat bantuan dari pemerintajh dalam rangka peningkatan pertanian seperti mendapatkan bantuan pupuk urea, pupuk organik dan pupuk cair, serta yang terakhir ini mendapatkan bantuan bibit jagung bisi 2 dari pemerintah.
 
Powered by Blogger